Dalam pers, terdapat 2 tipe berita besar. Yang satu berita besar yang hendak dilansir bersambung, serta yang satu lagi berita besar yang dilansir pada sekali publikasi. Yang awal ini biasanya dicoba oleh pesan berita serta nyaris tidak sempat dicoba oleh suatu majalah ataupun tabloid informasi mingguan. Berita besar ini dapat berbentuk informasi ekspedisi.
Dapat berbentuk berita kolokium( dialog, sanggar kerja serta sejenisnya), dapat pula informasi analitis. Tetapi surat kabar setiap hari dapat pula muat berita besar yang sekali memuat. Terdapat perbandingan dalam pemograman buat kedua tipe berita besar itu. Pula style penulisannya.
Tetapi yang serupa merupakan berita itu betul- betul suatu informasi besar yang memiliki pandangan beraneka ragam. Ujung penglihatan juga dapat berbeda- beda ataupun banyak format yang dapat diperlihatkan. Biasanya, suatu berita besar merupakan informasi yang banyak dibahas di warga serta menggelinding lalu berhari- hari.
Kita bahas dahulu yang awal, sebab ini lebih simpel. Yang pertama- pertama Kamu wajib memilah poin yang hendak diliput dengan cara megah. Setelah itu Kamu pencatatan sebagian angle( ujung penglihatan) dari poin ini. Tiap ujung penglihatan pastikan, siapa nara pangkal yang hendak diwawancarai, di mana informasi pendukung dapat didapat.
Studi apa yang butuh dicoba. Setelah itu buat out- line selaku prinsip di mana bagian- bagian catatan selesai. Kamu pencatatan permasalahannya. WO Ngesti Pandowo tergo long istimewa, telah puluhan tahun menghibur warga kota Semarang serta nyaris jadi karakteristik khasnya kota Semarang.
Mereka digusur sebab posisi bangunan itu penting buat bidang usaha suatu kota kota besar serta pasti angka ekonomisnya besar. Kemudian, apa akibatnya kepada kanak- kanak boneka. Kemana mereka berangkat. Gimana kodrat keelokan seragam di kota lain. Apa tutur para ahli, bagus ahli keelokan ataupun pangkal perkotaan. Nah, buat out- line. out- line itu misalnya demikian ini:
Catatan awal( yang dilansir pada hari awal) haruslah menukik pada kasus besar yang jadi utama berita itu. Ialah, tergusurnya Ngesti Pandowo. Ceritakan mengapa tergusur, siapa mengenakan tanah itu, berapa dibeli, buat apa. Pastikan siapa nara pangkal: arahan Ngesti Pandowo, Walikota, penanam modal, dan lain- lain. Sediakan informasi pendukung: besar tanah, bila Ngesti Pandowo lahir, gimana kodrat keelokan itu di hari- hari terakhir.
Liputan Khusus – Buat suatu informasi ekspedisi, Kamu juga wajib sedia dengan out- line saat sebelum melaksanakan ekspedisi itu sendiri. Apa yang hendak diliput. Informasi ekspedisi tidak harus ditulis dengan runtut semacam kala Kamu berjalan. Bila sedemikian itu Kamu menulis hendak menjenuhkan serta serupa sekali tidak menarik. Kamu wajib menulis permasalahannya.
Misalnya, Kamu ditugaskan ke Filipina menulis feature ekspedisi. Rancang dari dini apa yang ingin digarap, seleksi bagian yang menarik buat catatan awal. Misalnya kehidupan kerakyatan di Manila. Bagian kedua mengenai Subic sehabis ditinggal Amerika. Bagian ketiga kehidupan malamnya.
Serta serupanya, jadi bukan menulis ekspedisi Kamu dari detik ke detik. Buat berita jauh dari suatu kolokium global, bisa jadi lebih gampang menulisnya. Catat tiap poin kasus. Janganlah meloncat- loncat. Supaya catatan tidak kering, sisipkan cerita ataupun permasalahan enteng di sela- sela informasi itu, tercantum kehidupan kota di mana kolokium itu berjalan.
Berita Besar Dalam Majalah
Berita besar dalam majalah kerap diucap selaku cover story. Maksudnya, narasi bungkus, sebab narasi atau informasi seperti itu yang dijual pada pembacanya. Julukan rubrik dapat beragam, terdapat Informasi Penting, terdapat Berita penting, terdapat Forum Penting serta serupanya. Tiap alat wajib inovatif mencari julukan, tetapi biasanya tidak berkisar dari nama- nama di atas.
Berita besar itu terlihat di cover majalah atau taboid. Tetapi, adaa publikasi yang memiliki“ kunci menjual” lain, semacam FORUM, Jakarta- Jakarta, Matra. Majalah ini karakteristik khas covernya merupakan figur. Suatu berita besar, belum pasti memperkenalkan figur yang dapat dijual, yang langsung diketahui oleh calon pembacanya. Misalnya, permasalahan kematian Tjetje.
Siapa tokohnya yang langsung dapat dikenali calon konsumen? Tjetje tidak diketahui, penyiksanya pula tidak. Permasalahan Udin, pula dapat dijadikan berita besar. Tetapi, jika Udin dijadikan cover, siapa yang tahu? Ataupun Bupati Bantul dijadikan cover, siapa yang ketahui? Sebab itu cover di majalah FORUM senantiasa orang yang telah diketahui oleh pembacanya.
Walaupun juga bukan dijadikan berita besar( Forum Penting ataupun Forum Spesial). Bagian ketiga: asumsi serta opini warga. Pengguna jalur, polisi, juru parkir itu sendiri. Tanggapan- tanggapan semacam ini dapat ditulis dengan apa yang diucap galery, ialah Tiap orang tanggapannya tertentu, tidak dicampur campur.
Bagian lain bisa jadi butuh terdapat tanya jawab spesial buat dijadi kan boks. Misalnya, figur itu menerangi apa beda parkir serta penitipan motor. Jika motor lenyap, apakah juru parkir dapat dituntut. Apakah juru parkir itu bertanggung- jawab kepada keamanan mobil serta motor ataupun mereka cuma sediakan tempat serta buat itu kita melunasi carter tempat.
Nah, jika out- line itu telah nyata, Kamu tidak hendak kabur ke mana- mana ketika menorehkan laporannya. Tanpa out- line, Kamu dapat meluas ke mana- mana. Perkara A belum berakhir, Kamu telah menulis perkara C. Setelah itu ingat lagi permasalahan A, ditulis lagi. Catatan jadi tidak runtut. Hendak terjalin pengulangan- pengulangan.
Mengakulasi Data
Buat berita jauh, pengumpulan informasi jadi berarti. Umumnya, reporter yang digunakan merupakan reporter tua. Terdapat kalanya banyak sekali memakai reporter jika konsep berita jauh itu amat kepepet waktunya. Di majalah informasi, di mana kompetisi amat kencang, perihal ini sering sekali terjalin.
Di FORUM suatu berita jauh dapat digarap dalam tempo cuma 2 hari, satu hari mengakulasi informasi, satu hari menulis. Terdapat 3 perihal berarti mengenai metode mengakulasi informasi buat kebutuhan berita, bagus yang besar ataupun yang kecil. Ialah: reportase, tanya jawab serta studi daftar pustaka.
Aku tidak mau menarangkan perihal ini berpanjang- panjang, sebab modul ini pasti telah diperoleh dikala pembelajaran tingkatan bawah atau sambungan atau pengelola. Misalnya gimana metode reportase ke alun- alun, gimana melaksanakan analitis, serta serupanya. Dalam menulis( aku tidak menguraikan metode menulis informasi ataupun metode menulis feature sebab itu telah dipelajari di tingkatan lebih dahulu).
Sekali lagi wajib diketahui: janganlah segan- segan membuang informasi yang tidak butuh. Pula wajib diketahui, tren penyusunan saat ini ini— bagus buat informasi ataupun feature— metode penyajiannya sedemikian muka alhasil orang membacanya dengan ringan serta tidak sulit dimengerti. Alurnya terpelihara. Orang saat ini ini terus menjadi padat jadwal serta data sedemikian banyaknya.
Alhasil dalam mencari data itu, orang tidak ingin mempertimbangkan keadaan yang tidak butuh. Sebab itu, dalam suatu berita jauh tentu terdapat” pelakon penting” serta” pemeran peran pembantu”. Janganlah sekali- sekali berikan jatah yang besar pada” pemeran peran pembantu” sehing ga mengaramkan” pemeran penting”.